Standar
Kompetensi : Menghargai Keputusan bersama
Kompetensi Dasar
: Mematuhi Keputusan bersama
Kelas,
Semester : V,2
Materi
Pembelajaran :
KEPUTUSAN
BERSAMA
A. Pengertian Keputusan Bersama
Setiap hari anak-anak mengambil suatu keputusan.Ketika
bangun tidur, ketika akan membeli makanan, ketikaakan belajar, ketika melakukan
segala kegiatan, anak-anakselalu mengambil keputusan.
Ketika bangun tidur, anak-anak sudah
mengambilkeputusan. Keputusan itu tentunya berkaitan dengan situasiyang ada.
Ketika bangun pagi dalam keadaan masih pagi,tentunya akan berbeda dengan ketika
bangun kesiangan.
Ketika
bangun tidur dalam keadaan masih pagi, biasanyaada dua keputusan, tidur kembali
atau segera bangun? Ketikasegera bangun masih ada pilihan lain, langsung mandi
ataumembersihkan kamar tidur dahulu?
Ketika bangun agak kesiangan, maka
segera mengambilkeputusan yang cepat. Biasanya begitu bangun, dilanjutkanke
kamar mandi. Setelah itu memakai baju seragam sekolah,kemudian sarapan dan
segera berangkat ke sekolah.
Pernahkah
kamu mengalami dua hal di atas? Kamubangun pagi sekali atau bangun kesiangan?
Kamu tentunyabisa membedakan jika bangun masih pagi dibandingkan
dengan
bangun yang kesiangan.
Ketika bangun agak
kesiangan, maka segera mengambil keputusan yang cepat. Biasanya begitu bangun,
dilanjutkan ke kamar mandi. Setelah itu memakai baju seragam sekolah, kemudian
sarapan dan segera berangkat ke sekolah.
Pernahkah kamu mengalami dua
hal di atas? Kamu bangun pagi sekali atau bangun kesiangan? Kamu tentunya bisa
membedakan jika bangun masih pagi dibandingkan dengan bangun yang kesiangan.
Ketika istirahat, kamu pergi ke kantin sekolah karena lapar. Sampai di kantin
kamu bingung karena ada banyak pilihan, ada bakso, ada pangsit, ada soto ayam,
ada bermacam-macam kue, dan lain-lain. Di sinilah kamu mengambil keputusan
untuk memilih makanan itu.
Sebelum mengambil suatu
keputusan, biasanya ada pertimbangan-pertimbangan tertentu. Mengapa harus
membeli bakso? Mengapa harus membeli soto? Atau mengapa hanya membeli kue saja?
Sebagai seorang pelajar,
kamu juga belajar untuk mengambil keputusan. Saat kamu akan memutuskan membeli
suatu benda yang telah lama kamu inginkan, tentu kamu akan mempertimbangkan
apakah kamu benar-benar membutuhkan barang tersebut ataukah uangnya sebaiknya
kamu gunakan untuk kebutuhan sekolah yang lebih penting.
Dari gambaran di atas,
sudahkah kamu memahami yang dimaksud dengan keputusan? Tahukah kamu bahwa dalam
kehidupan sehari-hari kita dihadapkan pada pilihan-pilhan. Pilihan yang diambil
oleh seseorang itulah yang disebut
dengan keputusan.
Cobalah membuat daftar kegiatan yang akan kamu lakukan
pada hari Minggu besok. Tulislah semua kegiatan yang telah diputuskan untuk
kamu kerjakan pada hari Minggu. Setelah kamu menuliskan semua kegiatan
tersebut, pada hari berikutnya, perhatikan kembali tabel yang telah kamu buat.
Apakah kegiatan yang sudah kamu putuskan itu bisa kamu laksanakan semua?
Selain keputusan yang
sifatnya perorangan, ada pula keputusan yang sifatnya bersama. Keputusan bersama
ini dilakukan atas kesepakatan bersama. Misalnya, ketika sekolahmu akan
melaksanakan perkemahan, ketika akan rekreasi, ketika akan melakukan kunjungan
belajar, semua diputuskan bersama.
Keputusan bersama lebih
rumit dibandingkan dengan keputusan pribadi. Keputusan bersama melibatkan
banyak orang. Bahkan tidak jarang terjadi perbedaan pendapat. Untuk itu ada
beberapa hal yang perlu dilakukan agar keputusan bersama itu membuahkan hasil
tanpa meninggalkan masalah.
Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain sebagai
berikut.
1. Saling memahami dan menghargai pendapat orang lain.
2. Saling memahami apa yang sedang dimusyawarahkan
untuk diambil keputusan.
3. Kepentingan umum lebih diutamakan daripada
kepentingan pribadi.
4. Menerima masukan dalam bentuk kritik, usul, maupun
saran.
5. Tidak memaksakan kehendak dalam mengambil
keputusan.
6. Menerima bahwa keputusan yang sudah diambil adalah
keputusan yang terbaik.
7. Keputusan yang sudah diambil dilaksanakan dengan
sebaik-baiknya.
B. Bentuk Keputusan Bersama
Dalam mengambil keputusan
bersama, ada banyak hal yang harus dilakukan. Terkadang apa yang akan
diputuskan tidak diterima oleh anggota yang lain. Dengan demikian harus diambil
suara terbanyak.
Kadang-kadang dalam pengambilan
keputusan tidak terlalu banyak masalah. Masing-masing menerima dengan baik,
sehingga tidak perlu diambil dengan suara terbanyak.
Ada dua bentuk keputusan
bersama yang dilakukan dalam bermusyawarah. Bentuk pertama adalah musyawarah
mufakat dan yang kedua adalah pengambilan suara yang sering disebut voting.
Musyawarah Mufakat
Dalam mengambil suatu
keputusan bersama, sering kali dilakukan secara musyawarah. Musyawarah
merupakan salah satu bentuk penyelesaian masalah. Dalam musyawarah kadang
dijumpai anggota musyawarah yang setuju dan ada
juga yang tidak setuju.
Dalam musyawarah diharapkan
terjadi kesepakatan. Untuk itu, dalam sebuah musyawarah, seorang pemimpin rapat
harus pandai-pandai mempengaruhi peserta musyawarah supaya kesepakatan itu bisa
disetujui.
Contoh:
Pak Lurah mengumpulkan warga untuk mengadakan
musyawarah tentang kebersihan lingkungan. Kegiatan itu sangat baik, bahkan
dianjurkan oleh agama, agar kita selalu menjaga kebersihan.
Sebelum Pak Lurah memimpin
rapat, Pak Lurah menyiapkan materi yang akan disampaikan kepada warganya. Hal
ini dilakukan agar pada saat musyawarah, lebih cepat untuk dipahami dan bisa
disetujui. Begitu juga kalau ada pertanyaan, lebih mudah untuk menjawabnya.
Keputusan bersama secara
musyawarah mufakat bisa dilakukan di sekolah. Pada saat sekolah hendak
melakukan kunjungan belajar, guru menawarkan program ini kepada siswa. Setelah
program itu ditawarkan, ternyata seluruh siswa menyetujui rencana itu. Maka disusunlah
rencana yang serius untuk kunjungan belajar itu.
Pak guru membentuk panitia
kunjungan belajar, mulai dari tujuannya, biayanya, dan peserta yang ikut.
Karena ini sudah disepakati bersama, maka seluruh siswa diwajibkan ikut dalam
kegiatan kunjungan belajar. Keputusan ini dilakukan melalui musyawarah mufakat,
artinya musyawarah yang bisa disepakati oleh seluruh peserta musyawarah.
Suara Terbanyak (Voting)
Keputusan juga bisa
dilakukan melalui voting, yaitu penentuan keputusan yang didasarkan pada suara
terbanyak. Voting biasanya muncul apabila kesepakatan itu belum bisa diputuskan
secara musyawarah mufakat. Bisa juga keputusan voting itu sengaja dibuat.
Dalam pemilihan pengurus
kelas biasanya dilakukan dengan cara voting. Siapa yang mendapat suara
terbanyak, itulah yang menjadi ketua kelas. Voting juga bisa dilakukan apabila
dalam sebuah keputusan sulit diambil kesepakatan, akhirnya suara terbanyak
itulah yang bisa dijadikan pedoman pengambilan keputusan.
C.
Mematuhi Keputusan Bersama
Setiap keputusan yang sudah
diputuskan melalui musyawarah, harus ditaati bersama. Setiap keputusan itu
memiliki tujuan untuk kepentingan bersama. Kamu bisa membayangkan jika
keputusan itu tidak ditaati. Lalu untuk siapa lagi keputusan itu dibuat?
Tidak semua keputusan dalam
musyawarah itu selalu sesuai dengan keinginan kamu. Ada keputusan yang memang
sesuai dengan keinginan kamu. Tetapi ada juga yang tidak sesuai. Jika keputusan
itu tidak sesuai dengan keinginan kamu, maka jangan sampai memaksakan kehendak.
Apa yang sudah diputuskan harus ditaati dan dilaksanakan. Kamu tidak boleh
menang sendiri. Kamu harus bisa menghargai pendapat orang lain.
Di sekolah, semua warga
sekolah harus mematuhi tata tertib sekolah. Tata tertib sekolah yang ada di
sekolah adalah keputusan yang dihasilkan melalui musyawarah. Karena sudah
menjadi ketentuan, maka tata tertib itu harus dilaksanakan. Bagaimana jika
keputusan yang sudah menjadi tata tertib itu tidak dipatuhi? Tentunya ada
hukuman yang harus diterima oleh anak yang melanggar tata tertib.
Peraturan yang baik,
biasanya disertai dengan ketentuan-ketentuan lain. Ketentuan itu berupa hukuman
atau sanksi bagi yang melanggar dan penghargaan bagi yang selalu mengikuti
dengan baik.
Apakah di sekolahmu ada
perpustakaan? Adakah tata tertib dalam perpustakaan? Baik itu tata tertib
peminjaman atau mungkin tata tertib ketika berada di perpustakaan. Semua tata
tertib yang ada di perpustakaan adalah hasil dari musyawarah. Untuk itu, harus
ditaati dan dilaksanakan. Jika ada yang melanggar, maka akan diberikan hukuman.
Pada awal tahun ajaran,
biasanya anak-anak diajak untuk bermusyawarah. Hal-hal yang dibahas antara
lain, pemilihan pengurus kelas, membagi kelompok 5K
(ketertiban, kebersihan, keindahan, kekeluargaan, dan
keamanan kelas). Selain itu, dibahas pula tentang tata tertib kelas.
Dalam musyawarah itu
diputuskan pula hukuman bagi yang melanggar tata tertib. Begitu pula bagi
anak-anak yang selalu menjalankan tata tertib mendapat penghargaan. Hal inilah
yang akan memotivasi anak-anak untuk mentaati peraturan itu.
Keputusan yang dibuat
melalui musyawarah bertujuan agar tercipta ketertiban, ketentraman, dan
kebaikan dalam kehidupan sehari-hari. Keputusan yang tidak dijalankan dengan
baik akan berakibat buruk bagi diri sendiri dan orang lain.
Contoh-contoh di atas
sebagai gambaran bagi yang tidak mau mentaati dan melaksakan keputusan. Coba
apa akibatnya jika bertengkar dengan teman. Ada sebuah peribahasa yang berbunyi
“Kalah jadi abu menang jadi arang”, artinya sama-sama rugi. Selain tidak baik
dengan teman juga ada rasa sakit.
Bagaimana jika kamu
membiarkan sampah yang menumpuk? Bagaimana jika kamu membuang sampah
sembarangan? Bagaimana jika masyarakat menebang pohon sembarangan? Semua akan
berakibat buruk bagi diri sendiri maupun lingkungan sekitar.
LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
Pilihlah Jawaban yang
paling benar
1.
Urut-urutan kegiatan ketika bangun tidur adalah….
a.
Bangun tidur, menata kamar tidur, memakai seragam, mandi, sarapan
b.
Bangun tidur, sarapan, mandi, memakai seragam, menata kamar tidur
c.
Bangun tidur, menata kamar tidur, mandi, memakai seragam, sarapan
d.
Bangun tidur, mandi, sarapan, pakai seragam, menata kamar tidur
2.
Keputusan di sekolah tertuang dalam ….
a.
Tata tertib
b.
Undang-Undang
c.
Musyawarah
d.
Ketetapan sekolah
3.
Keputusan bersama dilakukan secara ….
a.
Musyawarah mufakat
b.
Sepihak
c.
Sendiri
d.
Perorangan saja
4.
Dalam bermusyawarah harus saling ….
a.
Mempertahankan pendapat
b.
Adu argumen yang kuat
c.
Menghargai pendapat orang
d.
Tidak mau kalah
5.
Keputusan yang diambil dalam keputusan bersama harus ….
a.
Berlaku untuk golongan tertentu
b.
Berpihak pada pemimpin rapat
c.
Berguna bagi kepentingan bersama
d.
Menyenangkan salah satu pihak
6.
Contoh hasil keputusan bersama adalah ….
a.
Melaksanakan perkemahan bersama
b.
Mengatur jadwal belajar
c.
Mengikuti lomba 17 Agustus di kampung
d.
Membeli makanan di kantin
7.
Contoh hasil keputusan sendiri….
a.
Melaksanakan perkemahan bersama
b.
Mengadakan kunjungan belajar bersama teman kelas lima
c.
Mengikuti lomba 17 Agustus di kampung
d.
Mengadakan pertandingan sepakbola
8.
Keputusan dengan suara terbanyak disebut ….
a.
Musyawarah mufakat
b.
Voging
c.
Voting
d.
Keputusan pribadi
9.
Sikap apabila pendapat kita ditolak dalam rapat adalah ….
a.
Menolak hasil rapat yang sudah disepakati
b.
Menerima karena ada usulan yang lebih baik
c.
Keluar dari rapat karena usul tidak diterima
d.
Tidak mengikuti rapat berikutnya
10.
Keputusan yang sudah diambil dalam musyawarah harus ….
a.
Ditaati bersama dan dilaksanakan
b.
Dilaksanakan apa yang sesuai dengan keinginan
c.
Diabaikan apa yang tidak sesuai dengan keinginan pribadi
d.
Ditaati tapi tidak dijalankan
KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
1.
C
2. D
3. A
4. C
5. C
6. B
7. C
8. C
9. B
10. A
0 komentar:
Posting Komentar