Standar Kompetensi :
Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam
mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia
Kompetensi Dasar : Menghargai jasa dan peranan tokoh
dalam memproklamasikan kemerdekaan
Kelas,
Semester : V,2
Materi
Pembelajaran :
Jasa dan Peranan Tokoh Pejuang dalam
Memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia
Proklamasi kemerdekaan Indonesia sebetulnya merupakan bagian
dari pidato proklamasi yang disampaikan oleh Ir. Soekarno sebagai wakil bangsa
Indonesia. Proklamasi tersebut dibacakan tanggal 17 Agustus 1945 pukul 10.00
WIB bertempat di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 Jakarta.
Terjadinya Proklamasi Kemerdekaan Indonesia melalui proses yang
panjang. Sejarah mencatat bahwa sebelum kedatangan bangsa penjajah, di wilayah
Nusantara ini telah berdiri negara-negara yang dikenal dengan kerajaan-kerajaan
yang berdaulat. Namun, karena adanya politik adu domba dari pihak penjajah,
wilayah Nusantara dapat dikuasai. Sebagai akibatnya, rakyat Indonesia hidup
dalam alam penderitaan. Reaksi dari rakyat adalah melakukan perlawanan terhadap
penjajah.
Setelah melalui waktu yang sangat lama disertai pengorbanan
besar dari seluruh rakyat Indonesia, akhirnya kemerdekaan dapat diwujudkan.
Adapun saat menjelang diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia bisa ditegaskan
dimulai pada tanggal 16 Agustus 1945. Pada waktu itu terjadi penculikan
terhadap 2 tokoh bangsa Indonesia yang paling terkemuka, yaitu Ir. Soekarno dan
Drs. M. Hatta oleh para pemuda pejuang Indonesia dari Jakarta ke Rengasdengklok
Karawang Jawa Barat. Maksud mereka agar kedua tokoh ini terhindar dari pengaruh
ancaman dan tekanan pemerintah pendudukan Jepang.
Kedua tokoh itupun menegaskan bahwa tidak akan ada tekanan yang
mampu menggoyahkan perjuangan bangsa Indonesia. Akhirnya, mereka dikembalikan
lagi ke Jakarta dan diamankan di rumah Laksamana Muda Tadasyi Maeda sebagai
penguasa Jepang di daerah Jawa (yang simpati terhadap perjuangan rakyat
Indonesia untuk merdeka).
Di rumah Laksamana Muda Tadashi Maeda itulah naskah proklamasi
dirumuskan oleh 3 orang pemimpin golongan tua, yaitu Ir. Soekarno, Drs. M.
Hatta, dan Mr. Achmad Soebardjo. Perumusan naskah proklamasi juga disaksikan 3
orang wakil golongan muda, yaitu Sukarni, B.M. Diah, dan Mbah Diro. Setelah selesai
ditulis, naskah proklamasi diketik oleh Sayuti Melik. Kemudian, Ir. Soekarno
dan Drs. M. Hatta menandatanganinya atas nama bangsa Indonesia.
1.
Tokoh-Tokoh Bangsa dalam
Mempersiapkan Kemerdekaan
Perlawanan yang dilakukan rakyat Indonesia untuk kemerdekaan bangsa
telah melahirkan tokoh-tokoh pejuang. Mulai dari tokoh-tokoh yang berjuang
melawan kekuasaan Belanda sampai tokoh-tokoh yang mempersiapkan kemedekaan
Indonesia, tanggal 17 Agustus 1945. Adapun
tokoh-tokoh bangsa yang terlibat langsung dalam mempersiapkan kemerdekaan
itu, antara lain sebagai berikut.
a. Ir. Soekarno,
ditetapkan sebagai Pahlawan Proklamator dengan sapaan akrabnya Bung
Karno. Beliau dilahirkan pada tanggal 6 Juni 1901 di Blitar, Jawa Timur. Beliau
mulai aktif berjuang pada masa pergerakan nasional dengan memimpin Partai
Nasional Indonesia (PNI). Pada masa pendudukan Jepang, beliau menjadi salah
seorang pemimpin organisasi Putera (Pusat Tenaga Rakyat). Di dalam keanggotaan
BPUPKI, beliau menjadi ketua Panitia Sembilan. Selanjutnya menjadi ketua PPKI
(Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) sebagai pengganti BPUPKI.
b. Drs. Muhammad Hatta,
ditetapkan sebagai Pahlawan Proklamator. Panggilan akrabnya adalah Bung
Hatta. Dilahirkan di Sumatra Barat pada tanggal 12 Agustus 1902. Beliau berjuang
sejak zaman pergerakan nasional, dimulai di negeri Belanda. Beliau mendirikan organisasi
Perhimpunan Indonesia. Pada masa pendudukan Jepang, beliau dikenal dengan
julukan Dwi Tunggal bersama Bung Karno. Beliau aktif dalam mempersiapkan
kemerdekaan Indonesia, menghadiri rapat PPKI di rumah Laksamana Maeda, dan mendampingi
Bung Karno dalam pembacaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17
Agustus 1945.
c. Mr. Achmad Soebardjo,
merupakan golongan tua pada saat menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Ia
dilahirkan tanggal 23 Maret 1897 di Karawang Jawa Barat. Ia aktif dalam perjuangan
pergerakan nasional, termasuk anggota PPKI, serta terlibat dalam perumusan
rancangan Undang-Undang Dasar.
d. Laksamana Tadashi
Maeda, seorang Perwira Angkatan Laut Jepang dengan jabatan Wakil Komandan
Angkatan Laut Jepang di Jakarta. Ia merupakan teman baik Mr. Akhmad Soebardjo
dan bersimpati terhadap perjuangan bangsa Indonesia. Untuk itu, rumahnya
dijadikan sebagai tempat pertemuaan para pejuang Indonesia untuk merumuskan
naskah Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal 16 Agustus 1945.
e. Fatmawati adalah istri
Bung Karno, dilahirkan di Bengkulu pada tahun 1923. Ia berjasa menjahitkan
Bendera Pusaka Merah Putih. Bendera tersebut dikibarkan pada tanggal 17 Agustus
1945 di halaman rumahnya yang sekaligus tempat dibacakan naskah Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 Jakarta.
f. Latif Hendraningrat,
seorang pejuang kemerdekaan. Pada masa pendudukan Jepang menjadi anggota Peta
(Pembela Tanah Air). Beliau adalah penggerek Bendera Merah Putih tanggal 17
Agustus 1945. Beliau membawa Ir Soekarno dan Drs. M. Hatta ke Rengasdengklok
Karawang.
g. Chaerul Saleh, seorang
aktivis pemuda dalam pergerakan nasional. Ia dilahirkan tanggal 13 September
1916 di Sawahlunto, Sumatera Barat. Ia menjadi anggota Angkatan Muda Indonesia
pada saat pendudukan Jepang, tetapi akhirnya ia sangat dibenci oleh pihak
Jepang. Ia menjadi pemimpin pertemuan di gedung Bakteriologi Jakarta (sekarang
Universitas Indonesia) yang menginginkan kemerdekaan tanpa ada peran dari PPKI.
Menurutnya, PPKI merupakan bentukan Jepang.
h. Wikana, aktif dalam
organisasi kepemudaan pada masa Jepang. Ia dilahirkan tanggal 13 September 1916
di Sumedang Jawa Barat. Ia merupakan wakil dari golongan muda yang menghadap
Ir. Soekarno bersama Darwis untuk menyampaikan hasil rapat para pemuda
Indonesia di gedung Bakteriologi. Ia juga ikut mengusulkan agar proklamasi
diadakan di Jakarta.
i. Sukarni, dilahirkan
tanggal 14 Juli 1916 di Blitar, Jawa Timur. Ia aktif sebagai anggota organisasi
pemuda Angkatan Baroe Indonesia dan Gerakan Rakyat Baru yang bertujuan
Indonesia Merdeka. Selama pendudukan Jepang, ia bekerja di kantor berita Domei,
Sandenbu, dan kantor pusat Seinendan. Ia juga mengusulkan agar naskah proklamasi
ditandatangani oleh Ir. Soekarno dan Drs. Moh Hatta sebagai wakil bangsa
Indonesia.
2. Sikap Menghargai Jasa dan Peranan Tokoh Pejuang dalam
Memproklamasikan Kemerdekaan
Kemerdekaan adalah jembatan emas untuk menuju Indonesia yang
dicita-citakan. Cita-cita itu adalah terwujudnya masyarakat yang adil dan
makmur. Hal tersebut sesuai dengan apa yang tercantum dalam tujuan negara
Indonesia sebagai berikut:
a. melindungi segenap tumpah darah Indonesia;
b. meningkatkan kesejahteraan umum;
c. mencerdaskan kehidupan bangsa;
d. turut serta di
dalam menciptakan perdamaian dunia.
Untuk terwujudnya cita-cita tersebut di atas, masyarakat
Indonesia harus bekerja keras dan saling bekerja sama. Seperti halnya telah
dicontohkan oleh para pahlawan bangsa Indonesia dalam perjuangannya mencapai
kemerdekaan Indonesia.
Sebagai generasi penerus bangsa, sudah merupakan suatu kewajiban
untuk meneruskan perjuangan itu. Tentu saja bentuk perjuangan itu harus
disesuaikan dengan keadaan zaman dan kemampuan kita masing-masing. Yang jelas,
kita berkewajiban mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang berguna.
Untuk menghargai jasa para pahlawan tersebut, ada hal yang perlu
diperhatikan dan dilaksanakan dalam kehidupan kita sehari-hari, antara lain
sebagai berikut.
a. Bertanggung jawab sebagai
warga negara. Sebagai warga negara, kita mempunyai hak dan kewajiban yang sama
terhadap negara. Misalnya, hal pembelaan negara dan menghormati lambanglambang
negara sebagai simbol pemersatu bangsa serta ketaatan membayar pajak tepat waktunya. Selain itu juga ikut mempertahankan
dan mengisi kemerdekaan yang ada.
b. Kerelaan berkorban
untuk kepentingan bangsa dan negara. Untuk kepentingan bangsa dan negara, kita
harus mempunyai sikap rela berkorban dengan tidak mementingkan pribadi atau
golongan. Misalnya, merelakan sebagian milik pribadi untuk kepentingan umum,
seperti untuk pembangunan jalan dan memberikan sumbangan kepada korban becana
alam.
c. Menanamkan pengertian
di dalam hati, bahwa perjuangan untuk mempertahankan dan mengisi kemerdekaan
merupakan ibadah sebagimana diajarkan oleh agama.
d. Adanya sikap saling menghormati antarmanusia.
e. Bersikap dan
berbuat adil terhadap sesama manusia.
LEMBAR
KERJA SISWA (LKS)
A.
Isilah
titk-titik berikut ini dengan benar
1. Ir.
Soekarno dan Drs. Moh. Hatta diculik para pemuda pejuang ke daerah Karawang
tepatnya di … .
2. Orang
jepang yang rumahnya dipakai untuk merumuskan teks proklamasi kemerdekaan
bernama … .
3.
Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia dibacakan di sebuah rumah di Jalan … .
4.
Organisasi yang dipimpin
oleh Drs. Moh. Hatta adalah … .
5. Bung Karno dan Bung Hatta mendapat julukan …. .
6.
Siapakah gambar tokoh disamping … .
7. Siapakah
yang mengetik teks Proklamasi … .
8. Siapakh
nama istri Ir. Soekarno … .
9.
Achmad Subardjo pada saat
perumusan teks proklamasi kemerdekaan termasuk ke dalam golongan … .
10. Kemerdekaan Indonesia disebut sebagai jembatan …
KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
1. Rengasdengklok
2. Laksamana
Tadashi Maeda
3.
Pegangsaan Timur Nomor 56
Jakarta.
4. Perhimpunan Indonesia
5. Pahlawan Proklamator
6. Wikana
7. Sayuti Melik
8. Ibu Fatmawati
9. Golongan
Tua
10. jembatan emas untuk menuju Indonesia yang dicita-citakan
0 komentar:
Posting Komentar