Diposting oleh Unknown on 19.38

Standar Kompetensi   : Memahami penjelasan narasumber dan cerita rakyat secara lisan.
Kompetensi Dasar      : Mengidentifikasi unsur cerita (tokoh cerita dan watak tokoh) tentang cerita rakyat yang di dengarnya.
Kelas, Semester         : V,1
Materi Pembelajaran  :

A. Mari,  Mengenal Unsur Cerita       
Setelah kegiatan mendengarkan ini, kamu akan mampu mendaftar nama-nama tokoh dan menuliskan (secara singkat) watak tokoh, menceritakan kembali secara tertulis dengan kalimat runtut dan mudah dipahami, serta menanggapi isi cerita.
Ketika kamu duduk di kelas IV, kamu pernah mendengarkan cerita, bukan? Dari cerita itu, kamu dapat memperoleh pengalaman hidup, seperti perasaan sengang, sedih, atau marah.
Jika tokoh cerita yang diidolakan mengalami penderitaan, kamu pun turut berduka. Jika tokoh idola berhasil mengalahkan musuhnya, kamu pun merasa senang. Dengan mendengarkan cerita kamu akan mendapat pengalaman baru.
Berikut ini akan dijelaskan secara ringkas unsur-unsur cerita yang terdapat dalam cerita rakyat:


a.      Pengertian
Tokoh adalah tokoh adalah individu ciptaan/rekaan pengarang yang mengalami peristiwa-peristiwa atau lakukan dalam berbagai peristiwa cerita. Pada umumnya tokoh berwujud manusia, dapat pula berwujud binatang atau benda yang diinsankan.
Berdasarkan fungsi tokoh dalam cerita, tokoh dapat dibedakan menjadi dua yaitu
1.        Tokoh sentral.
                                                           I.            Tokoh sentral adalah tokoh yang banyak mengalami peristiwa dalam cerita.
                                                        II.            Tokoh sentral dibedakan menjadi dua, yaitu
a. Tokoh sentral protagonis. Tokoh sentral protagonis adalah tokoh yang membawakan perwatakan positif atau menyampaikan nilai-nilai pisitif.
b.   Tokoh sentral antagonis. Tokoh sentral antagonis adalah tokoh yang membawakan perwatakan yang bertentangan dengan protagonis atau menyampaikan nilai-nilai negatif.
2.        Tokoh bawahan.
                                                           I.            Tokoh bawahan  adalah tokoh-tokoh yang mendukung atau membantu tokoh sentral.
                                                        II.            Tokoh bawahan dibedakan menjadi tiga, yaitu
a.    Tokoh andalan. Tokoh andalan adalah tokoh bawahan yang menjadi kepercataan tokoh sentral (protagonis atau antagonis).
b.   Tokoh tambahan. Tokoh tambahan adalah tokoh yang sedikit sekali memegang peran dalam peristiwa cerita.
c.       Tokoh lataran. Tokoh lataran adalah tokoh yang menjadi bagian atau berfungsi sebagai latar cerita saja.
 

Watak atau Karakter adalah kebiasaan atau perilaku tokoh dalam cerita. Watak seseorang agak susah dirubah karena itu merupakan bagian dari pembawaan lahir.
Cara tokoh dalam menghadapi masalah maupun kejadian  tentulah berbeda-beda. Hal ini disebabkan latar belakang (pengalaman hidup) mereka. Dengan menggambarkan secara khusus bagaimana sang tokoh sedih, kita lebih banyak diberi tahu latar belakang kepribadiannya.
Adapun penggambaran watak tokoh dapat ditempuh dengan beberapa jalan yang muncul dalam diri tokoh, yaitu sebagai berikut.
a.      Apa yang diperbuat oleh para tokoh.
·         Tindakan-tindakan para tokoh, terutama sekali bagaimana ia bersikap dalam situasi kritis.
·        Watak seseorang tercermin dengan jelas pada sikapnya dalam situasi gawat (penting), karena ia tak bisa berpura-pura, ia akan bertindak secara spontan menurut karakternya: Situasi kritis di sini tak perlu mengandung bahaya, tapi situasi yang mengharuskan dia mengambil keputusan dengan segera.
b.     Melalui ucapan-ucapan tokoh.
·         Dari apa yang diucapkan oleh seorang tokoh cerita, kita dapat mengenali apakah ia orang tua, orang dengan pendidikan rendah atau tinggi, sukunya, wanita atau pria, orang berbudi halus atau kasar, dan sebagainya.
c.       Melalui penggambaran fisik tokoh
·         Bentuk tubuh dan wajah tokoh-tokohnya. Yaitu tentang cara berpakaian, bentuk tubuhnya, dan sebagainya.
d.      Melalui pikiran-pikirannya.
·         Melukiskan apa yang dipikirkan oleh seorang tokoh adalah salah satu cara penting untuk membentangkan perwatakan. Dengan cara ini kalian dapat mengetahui alasan-alasan tindakannya.
e.       Melalui penerangan langsung.
·         Dalam hal ini, penulis cerita mernbentangkan panjang lebar watak tokoh secara langsung.
Macam watak yang dimiliki oleh seorang tokoh, antara lain:
a.        Watak protagonis. Watak  protagonis adalah kebiasaan atau perilaku yang memiliki nilai moran positif.
Contohnya: pemberani, baik, rendah hati, penyayang, jujur, bertanggung jawab, penyabar dan lain-lain.
b.        Watak antagonis. Watak  antagonis adalah watak yang bertentangan dengan watak protagonist. Yang dimaksud dengan watak antagonis adalah kebiasaan atau perilaku yang mengandung nilai moral negatif.
Contonya: jahat, pendendam, galak, suka mencuri, suka mengadudomba, pemarah, dan lain-lain
B.  Mari, Mendengarkan Cerita  
Pada kegiatan ini, guru akan membacakan salah satu cerita rakyat yakni kisah “Gerhana Bulan”. Ketika cerita diperdengarkan, tutuplah bukumu dan siapkanlah catatanmu! Tulislah tokoh dan wataknya secara singkat. Tokoh merupakan pelaku cerita yang memilki beragam watak, seperti pemberani, penakut, pemarah, dan penyabar.
Gerhana Bulan
Kerajaan Wisnuloka yang dipimpin Dewa Wisnu sering mendapat ancaman dari para raksasa. Raksasa penghuni bumi Balidwipa iti menakutkan manusia dan dewa. Puluhan dewa terbunuh dan ratusan bidadari diculik. Di antara raksasa-raksasa itu, yang paling menakutkan adalah Kala Rau.
Dewa Wisnu merasakan ancaman Kala Rau itu sangat berbahaya. Lebih-lebih setelah Dewi Ratih atau Dewi Bulan menolak cinta Kala Rau. Sebelum peristiwa yang buruk itu terjadi, Dewa Wisnu bermaksud membagi-bagikan tirta amerta kepada para dewa. Dengan tirta amerta para dewa tidak akan terbunuh oleh siapapun. Setelah dewa-dewa berkumpul, Dewa Wisnu pun membagi-bagikan tirta amerta.
Kala Rau mengetahui rencana Dewa Wisnu dan menyamar menjadi Dewa Kumera. Untung Dewa Wisnu mengetahuinya. Dewa Wisnu lalu memanah Kala Rau. Panah Dewa Wisnu mengenai lehernya. Kepala Kala Rau terpisah dari tubuhnya. Para dewa membuang mayat Kala Rau ke bumi.
Sementara itu, kepala Kala Rau tidak jatuh ke bumi, tetapi melayang-layang di angkasa. Rupa-rupanya ketika Dewa Wisnu memenggal leher Kala Rau, tirta amerta yang ditengguk raksasa itu baru menyentuh kerongkongan. Oleh karena itu, kepala Kala Rau hidup abadi. Kepala itu sepanjang masa mondar-mandir di angkasa.


Suatu ketika, kepala Kala Rau itu berjumpa dengan Dewi Ratih dan menghadang Dewi Ratih.
Dewi Ratih tidak sempat menghindar. Kala Rau cepat mendekapnya. Tubuh Dewi Ratih yang cantik itu perlahan-lahan tertelan Kala Rau.
Ketika Dewi Ratih tertelan Kala Rau, penduduk di bumi Balidwipa sedih bercampur marah. Mereka berharap agar Dewi Rattih terlepas dari cengkeraman Kala Rau. Oleh karena itu, mereka beramai-ramai memukul kentungan agar tubuh Dewi Ratih tidak sampai ke perut raksasa itu.
Tertelannya Dewi Ratih oleh raksasa Kala Rau dipercaya oleh penduduk Balidwipa sebagai penyebab terjadinya gerhana bulan.
Sumber: Cerita Rakyat dari Bali 3, Made Taro, grasindi, 2003
  
  

I.          jawablah pertanyaan berikut dengan memberi tanda silang (x) pada huruf a b atau c di depan jawaban yang benar

1.     Tokoh-tokoh yang ada dalam cerita “Gerhana Bulan” adalah . . . .
             a.   Dewa Wisnu, Dewa Kuwera, dan Kala Rau
             b.  Dewa Wisnu, Dewi Ratih, dan Kala Rau
            c.   Dewa Kuwera, Dewi Ratih, dan Kala Rau
            d.   Dewa Wisnu, Dewa Kuwera, dan Dewi Ratih

2.     Kebiasaan atau perilaku tokoh dalam cerita disebut. . . .
               a.   watak
               b.  tokoh
               c.   antagonis
               d.   protagonis

3.     Kala Rau dalam cerita di atas berwatak . . . .
a.    baik hati
b.    menyendiri
c.    suka mengancam
d.    pemberani

4.     kerajaan yang dipimpin oleh Dewa Wisnu bernama . . . .
a.    Kerajaan Majapahit
b.    Kerajaan Balidwipa
c.    Kerajaan Bumidwipa


d.    Kerajaan Wisnuloka

5.     Dewa Wisnu  dalam cerita di atas memiliki watak. . . .
a.    baik hati
b.    menyendiri
c.    suka mengancam
d.    pendendam

6.     Pesan nilai moral yang terdapat dalam cerita di atas adalah. . . .
a.    menjadi pengacau
b.    baik hati dan berani melawan kejahatan
c.    ikut campur urusan orang lain
d.    pendendam kepada semua orang

7.     . . . .
Ia bosan berkali-kali mendapat kritikan dari adiknya dan nasihat dari ibu. Walaupun Adi mendengarkan itu hanya, masuk telinga kanan keluar telinga kiri. Ia tidak mau peduli. Baginya yang terpenting bisa makan dengan nyaman.  Kalimat yang tepat untuk


melengkapi bagian awal cerita di atas adalah . . . .
a.    Ibu menggeleng sedih.
b.    Ibu tersenyum,”Jangan bercanda!”
c.    Untuk mengusir sepi, ia meminjam tape kecil Cici.
d.    Di sekolah Adi menggerutu terus.

8.      Penggalan karangan pada soal nomor 7 di atas lebih banyak menceritakan tokoh Adi yang berwatak. . . . .
a.    sombong
b.    keras kepala
c.    pendendam
d.    iri hati
9.      Tokoh sentral dalam sebuah cerita dibedakan menjadi. . . .
a.    1
b.    2
c.    3
d.    4



10. Di bawah ini manakah watak yang menunjukkan watak antagonis. . . .
a.    penyabar
b.    ramah
c.    pendendam
d.    rendah hati



II.       Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat!
1.    Dewi yang berusaha ditelan Kala Rau bernama . . . .
2.    Saat gerhana bulan penduduk Balidwipa memukul . . . .
3.    Saya adalah Dewi Ratih Saya sering disebut . . . .
4.    a. Kala Rau akan berperang dengan Kayangan
b.  Dewi Bulan tidak mau menjadi istrinya
Kata penghubung yang tepat  untuk menggabungkan kedua kalimat di atas adalah . . . .
5.    Penyebab gerhana bulan menurut penduduk Balidwipa karena dewi Bulan  . . . . .






KUNCI JAWABAN

KUNCI JAWABAN ROMAWI I
1.         B
2.         A
3.         C
4.         D
5.         A
6.         B
7.         D
8.         B
9.         B
10.      C

KUNCI JAWABAN ROMAWI II
1.         Dewi Ratih
2.         Kentungan
3.         Dewi Bulan
4.         Karena
5.         Ditelan Kala Rau






0 komentar:

Posting Komentar